Selasa, 22 Desember 2009

Pariwisata dan budaya Kota Rembang

HUTAN WISATA “SUMBER SEMEN” SALE-REMBANG

Hutan Wisata Sumber Semen berada di desa Gading, kecamatan Sale, Kabupaten Rembang ± 49 km dari kota Rembang ke arah tenggara merupakan hutan lindung yang masuk dalam kawasan Kesatuan Pemandu Hutan (KPH) Kebonharjo, didalam kawasan tersebut dapat dijumpai berbagai aneka tanaman/pohon langka, disamping itu juga terdapat habitat spesies kera yang lucu, jinak dan liar. Di dalam kawasan ini terdapat sumber mata air yang jernih dengan debit ± 1.100 liter per detik, yang dimanfaatkan sebagai irigasi pertanian bagi masyarakat di sekitarnya, disamping itu juga sebagai bahan baku air bersih yang dikelola oleh pemerintah daerah melalui PDAM, untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Rembang.
Dalam komplek hutan lindung ini dilengkapi dengan fasilitas kolam renang, arena bermain anak, arena perkemahan, shelter-shelter dan ruang informasi serta fasilitas pendudkung lainnya sehingga menciptakan kenyamanan tersendiri untuk bersantai sekeluarga sekaligus menikmati panorama alam yang indah dan berhawa sejuk. Untuk mencapai kawasan hutan wisata Sumber Semen dapat dilakukan dengan kendaraan beroda 2 atau roda 4, dari Kota Rembang ke arah Tenggara melewati jalur jalan raya Lasem – Bojonegoro, Kemudian setelah sampai di Desa Sale dihubungkan dengan jalan yang beraspal sampai ke lokasi.

HUTAN WISATA MANTINGAN

Obyek wisata ini berada di desa Mantingan, kecamatan Bulu, kabupaten Rembang, ± 24 km dari kota Rembang ke arah selatan jurusan Blora. Disekitar obyek wisata tersebut juga terdapat bumi perkemahan dengan tanaman hutan jati yang teduh sangat cocok untuk kegiatan camping dan rekreasi keluarga. Di kawasan obyek wisata ini terdapat kolam renang dan koleksi binatang dari hutan setempat. Disamping itu juga tersedia fasilitas lapangan tenis,gedung serba guna yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pesta, resepsi, pentas seni, rapat/seminar dan lain-lain. Obyek wisata ini berdekatan dengan lokasi makam Pahlawan Nasional, tokoh emansipasi wanita RA. Kartini (berjarak 4 km).

Museum Kamar Pengabadian R.A.Kartini

Obyek wisata Musium Kamar Pengabadian R.A.Kartini berada di Desa Kuthoharjo Kecamatan Rembang jarak 300 M dari pusat kota Rembang yang menempati salah satu ruangan Rumah Dinas Bupati Kepala Daerah Tk II Rembang. Untuk menuju ke musium sangatlah mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Banyak wisatawan yang berkunjung di sana samping mengenang sejarah Pahlawan wanita ini yakni R.A. Kartirni juga akan melihat langsung sejarah peninggalannya yakni : Tulisan asli Kartini, Kamar pengabadiannya dimana kamar tersebut sebagai tempat untuk memperjuangkan Emansipasi wanita sehingga sampai beliau diberi gelar Pahlawan Wanita, sebagai lukisan R.A. Kartini dari putra satu-satunya yakni RM Susalit. Untuk mengetahui sejar mana dan bagaimana latar belakang R.A. Kartini, di Obyek wisata tersebut disediakan Pramuwisata yang berusaha memberikan pelayanan dengan memuaskan dikandung maksud agar para wisatawan senang untuk berkunjung di Obyek wisata ini. Sedang dalam lokasi tersebut, para pengunjung bisa menyaksikan gedung tempat R.A. Kartini dahulu mengajar atau mengamalkan ilmunya kepada para anak didiknya. Bangunan asli tersebut terletak satu lokasi kurang lebih 150 m dengan museum R.A. Kartini.

Taman Rekreasi Pantai Kartini(Dampo awang beach)

Obyek wisata Taman Rekreasi Pantai Kartini; berada di desa Tasik Agung, Kecamatan Rembang. Jarak dari pusat kota Rembang ± 500 M dan mudah dijangkau dengan kendaraan umum, Pantai Kartni ini dilengkapi fasilitas al; kolam renang ,taman bermain anak, mandi bola, bebek air, perahu wisata, mobil2an anak, juga dilengkapi mushola, wartel, MCK,Cindera mata. Obyek wisata ini mempunyai nilai sejarah, Konon Pantai di obyek wisata tersebut, dipergunakan untuk upacara sedekah laut, sedangkan tujuannya agar para nelayan mendapat keselamatan dan mendapatkan hasil perolehan ikan yang banyak. Namun sekarang nelayan telah menyelenggarakan upacara tradisi itu di masing-masing desanya. Adapun di Obyek wisata Taman Rekreasi Pantai Kartini tersebut setiap setahun sekali masih dilaksanakan upacara tradisi yakni Lomban atau yang disebut dengan syawalan, dimana para wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara datang pada saat acara tersebut diselenggarakan yaitu pada hari ke-5 setelah Hari Raya Idul Fitri. Biasanya kegiatan yang dilakukan oleh para wisatawan beramai-ramai bersama keluarga naik perahu menuju pulau Marongan yang konon juga bersejarah. Agar para wisatawan dapat memperoleh kenangan setelah pulang di daerah tempat tinggal masing-masing, maka setiap hari besar atau dua kali dalam satu bulan pada hari Minggu di Obyek wisata tersebut di gelar pentas seni kesenian Daerah, dan para wisatawan juga dapat menikmati makanan khas daerah Rembang yang tersedia pada saat itu Cindera mata khas Rembang yang perolehannya dari benda-benda laut dengan bentuk dan motif yang bagus juga tersedia di sana.


Jangkar Dampu Awang

Jangkar Dampu Awang berukuran : panjang 4 M, panjang mata jangkar 2,5 M, berada di Obyek Wisata Taman Rekreasi Pantai Kartini, dimana jangkar ini konon sampai terdampar di Rembang akibat persengketaan antara Sunan Bonang dengan Dampu AWang, sehingga perahu Dampu Awang hancur sedangkan layarnya tertinggal di Bonang - Lasem, adapun jangkarnya tertinggal di Rembang. Jangkar yang mempunyai nilai sejarah ini dianggap keramat karena tidak ada yang dapat memindahkan selain dengah kekuatan Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang berhasil dengan perantara jangkar tersebut penyakit yang diderita bisa sembuh, itulah keajaiban yang diberikan oleh Allah.

Banyu Kuwung

Obyek Wisata Banyu Kuwung terletak di desa Sudo Kecamatan Sulang ± 7,5 Km ke arah selatan kota Rembang. Obyek Wisata Banyu Kuwung ini banyak dikunjungi oleh para wisatawan karena selain pemandangannya yang indah juga tersedia fasilitas air yang bersih dan melimpah Bagi yang hoby memancing sangatlah tepat untuk berkunjung di sana, karena sambil berimajinasi bisa mendapatkan ikan sambi bersantai bersama keluarga untuk menghirup udara yang segar dan suasana yang nyaman pula.


Makam R.A Kartini

R.A. Kartini wafat pada tahun 1904 dan dimakamkan di desa Bulu Kecamatan Bulu, terletak 17,5 Km ke arah selatan kota Rembang. Lokasi tersebut mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Banyak wisatawan yang berziarah di sana apalagi pada tanggal kelahirannya yakni setiap tanggal 21 April. Di lokasi tersebut terdapat pula makam suami dan putra satu-satunya R.A. Kartini juga makam keluarga Bupati Rembang pada masa Kepemimpinan R.M.A.A. Djoyodiningrat. Setelah berziarah biasanya para Wisatawan menikmati makanan khas dan berbagai Cinderamata yang telah dipamerkan di lokasi obyek tersebut. Sebagai kenangan tersendiri setelah pulang di daerah masing-masing.


Rimba Pasucen

Obyek wisata yang berlokasi di desa Pasucen, Kecamatan Gunem ini terletak ± 30 Km dari kota Rembang. ± 7 km sebelah timur bumi perkemahan Mantingan. Untuk menuju lokasi tersebut lewat Bulu, karena Obyek Wisata ini sangat potensial namun masih diperlukan sarana yang menunjang terutama fasilitas transportasi. Untuk menuju lokasi Obyek, jalan masih berbatu dan harus melewati kawasan hutan sepanjang ± 10 Km Obyek wisata ini sangat bersejarah hal ini terbukti dengan adanya 3 macam Goa yakni Goa Pajangan, Goa Joglo dan Goa Jcgong yang konon sebagai tempat persembunyian Blancak Ngilo yang memusuhi Sunan Bonang dan juga terdapat air bersih yang konon ceritanya bekas tancapan tongkat Sunan Bonang. Bagi wisatawan yang ingin memperoleh cerita lebih jelas dan melihat langsung peninggalan-peninggalan yang bersejarah segeralah kunjungi Obyek Wisata Rimba Pasucen ini.



Petilasan Sunan Bonang

Obyek Wisata ini berada di desa Bonang, Kecamatan Lasem ± 17 Km dari Rembang dan mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Obyek wisata yang mempunyai nilai budaya tradisional dan aspek historisnya menyangkut nama besar Sunan Bonang sebagai salah seorang dari sembilan Wali, tidaklah mengherankan apabila banyak wisatawan yang berkunjung di sana dan berziarah. Banyak peninggalan yang sangat bersejarah seperti : Tempat Pasujudan dan Masjid Tiban yakni masjid yang tanpa Proses pendirian bangunan secara alami. Kemudian Bende Becak yang konon berasal dari nama seorang utusan dari Kerajaan Majapahit yang bernama Becak untuk menyampaikan berita kepada Sunan dan oleh karena Sunan masih menjalankan Ibadah Sholat dan berdzikir maka Becak tersebut menunggu di depan tempat tinggal Sunan sambil rengeng-rengeng atau menyanyi kecil nyanyian tersebut terdengar oleh murid Sunan, kemudian murid Sunan bertanya kepada Sunan, dan mungkin Sunan juga tidak berkenan mendengar suara itu maka Sunan menjawab bahwa itu adalah suara bende, dengan Karomah Sunan terjadilah keajaiban seketika berubah menjadi bende. Kemudian bende itu dimanfaatkan Sunan untuk mengumpulkan murid-muridnya Setelah wafatnya beliau, bende Becak tersebut dirawat dan disimpan oleh Juru kunci Petilasan Sunan Bonang yang berada di Obyek Wisata Petilasan Sunan Bonang, dan setiap tanggal 10 Dzulhijah pada hari raya Idul Adha setiap tahun bende becak tersebut di jamas atau disucikan dengan upacara ritual. Adapun Haul Sunan Bnnang diperingati setiap tahun tepatnya pada bulan Selo hari Rabo Legi dan apabila bulan tersebut tidak ada hari Rabo Legi, maka diganti hari Jum'at Pahing. Mengenai sejarah Sunan Bonang yang unik ini, untuk lebih jetasnya kunjungilah segera Obyek Wisata Petilasan Sunan Bonang. Biasanya setelah para wisatawan berziarah dapat membeli "oleh-oleh" makanan khas Bonang, ikan asin, terasi asli Bonang dan dodol Bonang.

Embung Lodan

Embung Lodan terletak di desa Lodan Wetan Kecamatan Sarang Kabupaten Dati II Rembang tempatnya ± 4 Km sebelah timur dari Sedan. Jarak dari kota Rembang ± 40 km. Embung Lodan saat ini masih dimanfaatkan sebagai irigasi dan penyediaan air bersih oleh masyarakat Sedan dan Sarang, juga sebagai pengembangan budidaya perikanan air tawar. Untuk pengembangan Obyek Wisata pemancingan dan wisata bahari dengan latar belakang perbukitan dan hutan jati serta mahoni wilayah Perum Perhutani KPH Kebon Harjo. Panorama yang indah sangat memungkinkan pengembangan obyek wisata terutama untuk bersantai bersama keluarga.


Masjid agung Rembang

Masjid Agung ini berada di sebelah barat alon-alon kota Rembang. Termasuk bangunan cagar budaya, dibangun tahun 1814 M oleh Adipati Condrodiningrat. Masjid ini telah mengalami 6 kali pemugaran, tetapi bangunan induk masih dijaga keasliannya. Di belakang masjid ini terdapat makam para Adipati Rembang diantaranya makam Adipati Sidolaut (Tahun 1886).
Di kawasan ini sangat cocok untuk transit (Ishoma), karena berada di pusat kota. Sebagaimana prototipe mesjid kuno di indonesia, kawasan mesjid juga selalu menjadi kompleks pemakaman. Dibelakang mesjid ( sebelah barat) terdapat bangunan cungkup dgn model arsitektur eropa yg cukup megah. Bangunan cungkup ini berbentuk segi delapan yg berpusat pd lima buah makam yg ada didalamnya. Komplek makam ini terkenal dgn sebutan makam Pangeran Sedo Laut.

Pathol; Sumo ala Sarang Rembang

Jika di Negeri Jepang kita mengenal jenis olah raga bela diri yang bernama “sumo”. Olah raga yang hampir sama dengan olah raga gulat ini, bedanya cuma pemainnya bertubuh tambun hampir dua kwintal. Maka di Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang ada jenis permainan yang menyerupai Sumo ini namun bedanya hanya pemainnya atau pesumo-pesumonya dilakukan oleh kaum nelayan dengan tempat pertandingan hanya memakai hamparan pasir laut yang dibatasi dengan karung-karung dipakai sebagai pembatas arena.
Konon permainan pathol sarang ini berkembang sejak jaman Kerajaan Majapahit. Ketika itu pantai Tuban menjadi pusat perdagangan yang paling ramai. Banyak kapal-kapal besar singgah di pelabuhan Tuban. Untuk menjaga keamanan pantai Tuban dari perompak atau bajak laut memerlukan seorang ksatria yang tangguh atau memiliki kemampuan yang dapat diandalkan. Tersebutlah seorang pangeran bernama Sri sawardana,yang diberi kepercayaan untuk mencari pendekar yang mampu menjaga wilayah teritoral pantai tuban. Pangeran Sawardana yang masih keturunan Bre Lasem tersebut lalu menggelar sayembara untuk memilih para ksatria yang cakap berkelahi.. Maka digelarlah sebuah pertandingan gulat atau “pathol” sehingga ketika muncul seorang ksatria “pathol” yang tak terkalahkan.
Akhirnya jurus-jurus atau gerakan pathol tadi ditiru dan dikembangkan oleh para pemuda dan masyarakat setempat dan menjadi permainan atau olahraga yang digemari masyarakat Tuban dan sekitarnya hingga ke Sarang. Di Sarang jenis olahraga yang satu ini lebih cepat berkembang, karena oleh masyarakat waktu itu dijadikan kesenian traditional. Setiap menjelang purnama atau pada hari-hari tertentu, atau bertepatan dengan upacara Sedekah laut, mereka menyelenggarakan lomba pathol yang diikuti kaum muda maupun orang tua. Dengan berkembangnya waktu akhirnya olahraga pathol menjadi popular di Sarang, Bahkan olah raga pathol ini akhirnya menjadi “trade mark” masyarakat sarang dan namanya menyatu menjadi pathol Sarang.






Makanan & Minuman Khas Daerah
1. Sate Sarepeh Berupa sate ayam kampung yang bumbunya terdiri dari cabe merah, gula merah, santan dan garam. Adalah sebagai lauk pauk dan biasanya dirangkai dengan lontong.
2. Mangut
Ikan laut segar yang dipanggang dengan bumbu-bumbu cabe hijau, bawang merah, bawang putih, garam dan santan kental. Sebagai sayur untuk makan siang/malam dalam menu sehari-hari.
3. Pindang Tempe
Tempe dengan bumbu-bumbu cabe, bawang merah, bawang putih, asam (tomat) garam dan air. Biasanya ditambahkan juga ikan pindang. Sebagai sayur untuk makan siang (menu sehari-hari).
4. Sayur Merica
Dari ikan laut segar dengan bumbu cabe, merica, bawang merah, bawang putih, kunyit, garam dan air.
5. Petis Bumbon
Sayur untuk makan siang/malam yang terbuat dari bahan-bahan petis ikan/udang, telur rebus/ceplok langsung dengan bumbu cabe, bawang putih, bawang merah, kunci, lengkuas, daun jeruk purut, garam dan ditambah santan kental.
6. Lontong Tuyuhan
Lontong dengan opor ayam kampung pedas khas desa Tuyuhan (Kecamatan Pancur). Makanan ini tidak pernah atau jarang dibuat ibu rumah tangga. Sebagai makanan sore hari/malam hari, biasanya sekitar jam 15.00 WIB sudah dijual di lokasi desa Tuyuhan di sepanjang pinggir jalan dengan pemandangan sawah-sawah yang menghijau. Dan minumannya air putih yang ditempatkan di kenda (tanpa gelas).
7. Dumbeg
Dibuat dari tepung beras, gula pasir/gula aren dan ditambahkan garam, air pohon nira (legen); dan kalau suka ditaburi buah nangka/kelapa muda yang dipotong sebesar dadu. Kemudian tempatnya dari daun lontar (pohon nira) berbentuk kerucut dengan bau yang khas. Yang terkenal dari desa Pohlandak (Kecamatan Pancur) dan desa Mondoteko (Kecamatan Rembang).
8. Jenang Waluh
Dibuat dari buah waluh, gula aren, air nira dan garam, yang rasanya sangat manis. Dan biasanya dimakan dengan Jadah. Jadah yang terkenal adalah dari desa Pohlandak (Kecamatan Pancur).
9. Jadah
Terbuat dari beras ketan putih, kelapa muda, garam yang ditumbuk halus (sewaktu masih panas) di atas keranjang yang Terbuat dari daun lontar/daun kelapa muda dan alat tumbuknya juga dilapis dengan daun lontar dan kelapa muda. Rasanya sangat gurih, kemudian dicetak persegi dan dibungkus dengan daun pisang (seperti lemper). Biasanya dimakan bersama dengan Jenang waluh, yang terkenal dari desa Pohlandak (Kecamatan Pancur).
10. Kaoya Dudul
Terbuat dari beras ketan, kacang hijau, gula aren/gula pasir dan garam. Tempatnya dari daun lontar berlubang bulat kecil sebanyak 5 buah, kalau makan tinggal didudul (ditekan) saja, rasanya sangat manis dan gurih. Berasal dari desa Gunem Kecamatan Gunem.
11. Kerupuk Bakar
Kerupuk udang dan tengiri dari kota rembang yang dioven/dibakar.
12. Kacang Atom
Terbuat dari tepung beras dan tepung tapioka, kacang tanah, garam, bawang putih dan air yang dicetak bulat-bulat kecil dan digoreng. Rasanya sangat gurih dan banyak disukai masyarakat.
13. Kacang Pres Non Kolesterol
Terbuat dari kacang tanah yang dipres (diambil minyaknya). Kemudian dibumbui bawang putih dan garam dan dioven.
14. Gula Semut
Terbuat dari pohon nira (legen) dengan proses pemanasan, sehingga hasilnya seperti gula pasir/gula halus yang berwarna coklat.
15. Terasi Petis Bonang
Terbuat dari udang/ikan segar dengan proses pemanasan. Bau dan rasanya enak. Yang terkenal dari desa Bonang Kecamatan Lasem.

Rumah Makan
1. Binangun Indah Hotel & Restorant Fasilitas Rumah Makan
Jl. Raya Km 5 Lasem Rembang Telp.(0295) 31386
- Ruang bersih dengan udara pantai yang nyaman.
- Tempat Parkir yang luas dan aman
- Penerangan dan air cukup
- Tempat relax dengan pemandangan laut yang mempesona
- Siap melayani Anda dengan hidangan yang sedap dengan tarip yang pantas.
2. Rumah Makan Maya
Jl. Untung Suropati No. 48 Telp. (0295) 92155 REMBANG - JATENG
Menyediakan:
- Sea Food & Masakan Khas Maya
- Asem-asem, Presto, Es cream spesial
Menerima:
- Pesanan Dos, Pesta, Nasi Tumpengan dll.
Fasilitas:
Tempat Parkir, Mushola, Ketxers han terjam n; serta pelayanan yang memuaskan. 100 % halal.
3. Rumah Makan HIEN
Jl. Gambaran 24 Telp.(0295) 91583
Menyediakan:
Sea Food, Ayam Special, Cap Jay, Puyung Hay - Mie Special dengan rasa khas yang tiada duanya dan dijamin 100 % Halal, jangan diragukan kehalalannya, ditanggung pasti Anda Puas, sekali coba pasti ingin datang lagi.
Menerima:
Pesanan untuk pesta, Doos dll.
4. R M "ANDRI"
Jl. Perikanan No. 6B Telp. 91268 / Rembang Masakan: Cap Jay, Puyung hay, Sea food, dll.
5. R M "LESTARl"
Jl. Diponegoro No. 102 Telp. 91149 Rembang Masakan: Khas sea food, Eropa, Indonesia, Chynes
6. R M "TUJUH SATU"
Jl. Jend. Sudirman No. 71 Telp. 92871 Rembang Masakan : Khas Indonesia, Sea food. Menerima : Persewaan Mobil.
7. R M "BU JOYO"
Jl. Untung Suropati No: 27 Telp. 91281 Rembang
Masakan:
Khas Jawa Tengah; Asem-asem sapi, Ayam goreng/bakar dll.
Menerima:
Pesanan nasi dos, Tumpengan, Perkawinan, Ultah dll
8. R M "SAHABAT"
Jl. Raya Km: 5 Lasem-Rembang Telp. 31387 B nangun Rembang.
Masakan:
Sup, Asem-asem, Lodeh dll.
9. R M "KANTON"
Jl. Kartini No. 5 Telp; 91437'
Masakan:
Spesial bakso, Cap Jay, Nasi Goreng dll.
10. R M "MITRA"
Jl. Raya Km. 48 Kragan-Rembang, Kragan, Rembang
Masakan:
Gulai, Asem-asem, Ayarn Goreng dll.
11. R M "SUMBER REJEKI"
Jl Raya Km 32 Pandangan - Rernbang Masakan : Khas Indonesia.

Hotel
1. Hotel "RESTU"
Jl. P. Sudirman No. 38 Telp. 91408 Rembang.
2. Hotel "PERDANA"
Jl. P. Sudirman No. 76 Telp. 91389 Rembang.
3. Hotel "WIJAYA"
Jl. Raya No. 101 - 105 Telp. 31095 Lasem - Rembang.
4. Hotel "SURYA"
Jl. Raya LASEM - REMBANG.
5. Hotel "SUMBER AGUNG"
Jl. Raya LASEM - REMBANG.

Senin, 21 Desember 2009

Kabupaten Rembang

Motto
Rembang Bangkit

Julukan
Kota garam

Provinsi
Jawa Tengah

Ibu kota
Rembang

Luas 1.014,10 km²
Penduduk
• Jumlah 577.000 (2003)
• Kepadatan 569 jiwa/km²
Pembagian administratif
• Kecamatan
14
• Desa/kelurahan
-
Dasar hukum UU No. 13/1950



Kode area telepon
0295, 0356

DAU
Rp. 215.234.000.000

________________________________________
Situs web resmi: http://www.rembangkab.go.id/


Kabupaten Rembang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Rembang. Kabupaten ini berbatasan dengan Teluk Rembang (Laut Jawa) di utara, Kabupaten Tuban (Jawa Timur) di timur, Kabupaten Blora di selatan, serta Kabupaten Pati di barat.
Makam pahlawan pergerakan emansipasi wanita Indonesia, R. A. Kartini, terdapat di Kabupaten Rembang, yakni di jalur Rembang-Blora.
Kondisi Geografis
Kabupaten Rembang terletak di ujung timur laut Propinsi Jawa Tengah dan dilalui jalan Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura), terletak pada garis koordinat 111000' - 111030' Bujur Timur dan 6030' - 706' Lintang Selatan. Laut Jawa terletak disebelah utaranya, secara umum kondisi tanahnya berdataran rendah dengan ketinggian wilayah maksimum kurang lebih 70 meter di atas permukaan air laut. Adapun batas- batasnya antara lain:
• Sebelah Utara : Laut Jawa
• Sebelah Timur : Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur
• Sebelah Selatan : Kabupaten Blora
• Sebelah Barat : Kabupaten Pati
Secara administratif Kabupaten Rembang memiliki 14 kecamatan, 287 desa, 7 kelurahan serta memiliki luas wilayah meliputi 101.408 ha. Nama dan luas wilayah untuk masing-masing kecamatan adalah seperti terlihat pada tabel berikut.
No. Nama Kecamatan Luas Wilayah (ha)
1. Sumber 7.673
2. Bulu 10.240
3. Gunem 8.020
4. Sale 10.712
5. Sarang 9.133
6. Sedan 7.946
7. Pamotan 8.156
8. Sulang 8.525
9. Kaliori 6.150
10. Rembang 5.881
11. Pancur 4.864
12. Kragan 6.166
13. Sluke 3.759
14. Lasem 4.504
Jumlah 101.747
Sumber: Rembang dalam Angka, 2004

a. Topografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Rembang (46,39%) berada pada ketinggian 25-100 meter dari permukaan air laut. Sebesar 30,42 % berada pada ketinggian 100-500 meter dan sisanya berada pada ketinggian 0-25 m dan 500-1000 m.
Dengan kondisi topografi datar sampai dengan pegunungan dan berbukit-bukit. Kelerangan yang terdapat di Kabupaten Rembang terdiri dari kelerengan 0-2 % seluas 45.205 Ha (46,58%), kelerengan 2-15% seluas 33.233 Ha (43,18%), kelerengan 15-40 % seluas 13.980 Ha (14,38 %), dan sisanya 4,86% merupakan kelerengan >40%.
b. Jenis tanah
Secara umum dapat dikatakan bahwa wilayah Kabupaten Rembang merupakan daerah pertanian yang cukup berpotensi, kecuali di daerah pegunungan di sebelah timur yang termasuk pegunungan tandus. Jenis tanah yang ada ermasuk jenis tanah aluvial meliputi sekitar 10% dari wilayah kabupaten, jenis tanah regosol meliputi area seluas 5%, jenis tanah andosol meliputi area seluas 8%, tanah grumosol sebesar 32%, dan tanah mediteran merah kuning seluas 5 % dari seluruh wilayah kabupaten.
c. Klimatologi
Wilayah Kabupaten Rembang merupakan dataran rendah di bagian Utara Pulau Jawa, maka wilayah tersebut memiliki jenis iklim tropis dengan suhu maksimum 33 º C dan suhu rata-rata 23 º C. Dengan bulan basah 4 sampai 5 bulan, sedangkan selebihnya termasuk kategori bulan sedang sampai kering. Terdapat hujan selama 1 tahun yang tidak menentu, sehingga implikasinya sering terjadi kekeringan di wilayah Kabupaten Rembang.
Berdasarkan hal tersebut, maka upaya-upaya untuk melakukan konservasi sumber daya air dan pengembangan embung-embung kecil untuk menahan air hujan sangat diperlukan. Upaya ini diharapkan dapat menjaga kesinambungan sumber daya air terutama pada musim kemarau baik untuk kebutuhan pengairan sawah maupun untuk kebutuhan lainnya.
d. Hidrologi
Kabupaten Rembang memiliki curah hujan yang rendah dan memiliki sumber air berupa air permukaan dan air tanah. Sumber air permukaan berupa sungai, bendungan dan air laut. Sungai yang melewati wilayah Kabupaten embang antara lain Sungai Randugunting, Babagan, Karanggeneng, Kening, Telas, Kalipang, Sudo dan Sungai Patiyan. Di Kabupaten Rembang terdapat 21 bendungan dan 25 daerah irigasi, tetapi tidak sepanjang tahun dialiri air.
Wilayah pantai meliputi sepanjang 7 km.
Jumlah sumur sebagai sumber air bersih penduduk ialah sebagai berikut :
Tabel Jumlah Sumur di Kabupaten Rembang Tahun 2003
No. Kecamatan Jumlah Sumur
1. Sumber 341
2. Bulu 191
3. Gunem 261
4. Sale 1.125
5. Sarang 648
6. Sedan 149
7. Pamotan 907
8. Sulang 577
9. Kaliori 790
10. Rembang 3.987
11. Pancur 299
12. Kragan 1.290
13. Sale 283
14. Lasem 919
Sumber: Rembang Dalam Angka, 2003

e. Kondisi Geologi
Kabupaten Rembang yang berbatasan dengan laut Jawa bagian Utara dan pegunungan bagian timur, yang mana memiliki beberapa macam kondisi geologi.
Dari beberapa macam kondisi geologi tersebut, mempunyai kandungan mineral yang kaya akan unsur-unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
Kandungan yang terbesar adalah jenis Alluvium yang meliputi luas 45.470.783 ha atau 44,84 % dari luas wilayah Kabupaten Rembang, kemudian potensi lain adalah miosen fasies sedimen yaitu seluas 32.125.000 ha atau 31,68 %. Sedangkan bahan galian golongan C yang ada berupa: andesit (Sedan, Pancur, Kragan, Sluke, dan Lasem), pasir kuarsa (Bulu, Gunem, Sale, Sarang, Sedan, dan Sluke), kapur (Sumber,
Bulu, Gunem, Sale, Sarang, dan Sedan), trass (Pancur, Kragan, dan Sluke), phospat (Gunem, Sale, dan Pamotan), ball clay (Bulu, Gunem, Sarang, dan Sedan), batu bara (Gunem dan Sale), serta gibsum (Gunem, Sarang, Sedan, dan Lasem).

f. Bahan Tambang
Jenis bahan galian golongan C yang ada di Kabupaten Rembang meliputi:
Tabel Potensi Bahan Galian Golongan C
Jenis Bahan Galian Gol. Terdapat di Kecamatan
Andesit C Sedan,Pancur,Kragan,Sluke dan Lasem
Pasir Kuarsa C Bulu,Gunem,Sale,Sarang,Sedan dan Sluke
Kapur C Sumber,Bulu,Gunem,Sale,Sarang dan Sedan
Trass C Pancur,Kragan dan Sluke
Phospat C Gunem,Sale dan Pamotan
Ball clay C Bulu,Gunem,Sarang dan Sedan
Gipsum C Gunem,Sarang,Sedan dan Lasem
Tanah Liat C Sluke,Sedan,Kragan,Lasem,Bulu,Sale dan Sarang
Batu Bara A Gunem dan Sale
Sumber: Distamben dan LH Kabupaten Rembang, 2005

g. Kawasan Potensi Rawan Bencana
Kawasan yang diidentifikasikan sebagai kawasan rawan bencana adalah kawasan yang sering dan berpotensi mengalami bencana alam. Kawasan rawan
bencana di Kabupaten Rembang adalah (RTRW Kabupaten Rembang 2005-2014):
1. Kawasan rawan bencana tanah longsor
Lokasi : Kecamatan Sedan, Sluke, Sarang, Pancur, Gunem, Sale, Bulu, Pamotan dan Kragan.
2. Kawasan rawan bencana abrasi
Lokasi : Sluke, Kragan dan Sarang.
3. Kawasan rawan bencana kekeringan
Lokasi : di sepanjang jalur pantura.
4. Kawasan rawan intrusi air laut
Lokasi: Kecamatan Kaliori, Rembang, Lasem, Skuke, Kragan dan Sarang.
5. Kawasan rawan banjir
Lokasi: Kecamatan Kaliori, Pamotan, Gunem.

h. Pemanfaatan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Rembang yang paling dominan adalah untuk fungsi budidaya baik itu untuk kegiatan permukiman, pertanian maupun tegalan. Sedangkan untuk fungsi lindung mencakup luas wilayah sebesar 2,84% dari luas keseluruhan Kabupaten Rembang.
Tabel Penggunaan Tanah di Kabupaten Rembang Tahun 2004
No. Jenis Penggunaan Luas (ha) Persentase
I Kawasan Lindung
1.Hutan 2.497,7 2,305
2.Bukan Hutan 11.412,64 10,534
II Kawasan Pemukiman 8.382 7,737
III Kawasan Industri 50 0,046
IV Kawasan Kumuh Perkotaan 768 0,709
V Lahan Produktif 85.133 78,577
VI Lahan Kritis 100 0,092
Jumlah 108.343,43 100
Sumber : Profil Daerah Kabupaten Rembang Tahun 2005
Sedangkan kawasan rawan bencana di Kabupaten Rembang meliputi kawasan rawan bencana banjir, kawasan rawan bencana tanah longsor dan rawan bencana angin topan. Persebaran lokasi rawan bencana secara umum merata di seluruh wilayah Kabupaten Rembang. Berdasarkan pada data dari Kantor Sosial Kabupaten Rembang kejadian bencana alam tertinggi terjadi pada tahun 1997,1999 dan 2003 masing-masing sebanyak 37 kasus, 23 kasus dan 22 kasus. Lokasi yang paling sering terjadi bencana adalah Kecamatan Pamotan, Kaliori dan Rembang.

i. Pertanahan
Jumlah tanah yang bersertifikat di Kabupaten Rembang sebanyak 94.477 tanah, dengan perincian sebagai berikut:
- Hak Milik sebanyak 87.796
- Hak Guna Bangunan sebanyak 3.925
- Hak Pakai sebanyak 2.756
Sedangkan jumlah tanah yang belum bersertifikat mencapai 343.646 tanah, dengan rincian:
- Tanah wakaf sebanyak 521
- Tanah Girik 343.125

Pembagian administratif
Kabupaten Rembang terdiri atas 14 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Rembang.